Selasa, 18 Oktober 2011

Yaa!! Namamu Erika. ..........


Yaa!! Namamu Erika.  ..........

Kawan, kali ini aku akan mengajakmu terbang ke Bandung,. Jika kamu dari luar pulau., dan aku akan mengajakmu lompat ke Bandung, jika kamu dari jakarta dan sekitarnya (hehehehee peace yaa)

Belum setahun aku mengenalnya,. Gadis kecil bermata sipit, berkulit kuning, berambut lurus tepat sebahu,.. klo kalian sering liat Chibi Maruko Chan,,. Kurang lebih seperti itulah bentuk rambutnya,. Tapi gak tebel banget kaya Chibi.... namanya Erika,. Adek kosan di tempat kami.. asli sundanis,. Baik ayah maupun ibunya...
Aku dekat dengan dia, mungkin karena aku ga punya adek kali yaa.... setiap pulang kerja,. Klo dia denger suara sepatu ku menuju kamar,. Atau pas aku buka pintu dan suara kunci kamarku terdengar,.. pasti dia langsung lari dari kamarnya dan menghampiriku kemudian memelukku..

“Taannnteeee,,..” begitulah dia memanggilku,. Akupun tak tahu, apakah dia tahu nama ku atau tidak,. Baginya,.. cukuplah ‘tante’ untuk memanggilku.
Sundaniis,.. klo kita denger kata ini,. image sudah jelas bukan,.. klo berbicara jarang yang bisa bilang “F” ,. “F” jadi “P”,. Dll,. Begitu juga dengan adek kecil kami ini,..

Sering setiap maghrib aku ajak dia untuk mengaji di kamarku, atau sekedar mengajarkannya baca tulis, 1, 2, 3,.......sampai angka 100,.. klo dia nge-hank dan ga loading2 yg kuajarkan,.. aku akan berhenti sejenak dan mencubit pipi cabi nya (heheehe),.. eeehh,.. dia semakin gemas melihatku kesal karena logat bicaranya susah diubah...haha

Suatu ketika....
“Alif,. Ba, Ta, Tsa,... Jim,. Dal................... dzal,.. za ,..sin,.. syin................ lam Alif,...” kuejakan satu2 untuk dia meniruku.. Bait demi bait dia lancar melafadzkannya,. Tapi............................
“Lam alis,... lam alis,.. lam alis”.................... aduuuhh,.. apa yang dia bilang,.
“Bukan Lam alis,. Sayang..... tapi Lam Alif,.. “ kuejakan lagi agar dia mengerti.
“Lam Alis,. Lam Alis,..” suaranya terbata,. Sambil memandangku dengan pandangan takut klo salah mengucapkan lagi.
“Sayang,.... coba ikuti tante,.. F......”
“F.... F F F F F F F” Suaranya senang karena dapat mengikutiku
“Naah,.. itu sayang bisa bilang F, coba ulangi lagi yaah,. Lam AliF”  senyumku padanya,. Agar dia bertambah percaya diri,. Klo dia bisa mengucapkan Lam Alif
“Lam....A....li...... ..iiiiii.....iiiiiiiiii..........” kutunggu lanjutannya tapi ga terdengar2,.. huruf apa yang akan keluar ini,.. aku tunggu lamaaa sekalii,. Tapi tak kunjung berujung.... hingga tawaku meledak,..

“hahahahaha.....sayanggg,... kenapaa iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii  nya panjang banget,. Tanpa diakhiri...” saking geli aku melihatnya,.. kuusap2 rambut lurusnya,.. akhirnya dia pun ikut nyengir ala Erika,.. matanya merem sebelah,. Jadi kaya orang genit gitu,.Aku dibuatnya geli, dan tak dapat kutahan,. Tawaku meledak akhirnya,.. akhirnya dia pun tertawa memperlihatkan giginya yang masih jarang,.. J

“Coba sayang ulangi yaaahhh..... Lam Alif,. Ikuti tante yaah “
“Lam Aaaaaaliiiiiiiiiiiii SSSSSSSSSS”

Hadeuh,.  Pening aku dibuatnya,.. ini karena logat sundnaisnya,. Apa karena apa yaa,.. pikirku sejenak,.. oiya,. Aku gak kan membuatnya setrees malam ini,.. hingga kualihkan belajarnya

“Sayang,. Kita belajar menggambar yuuk” capek juga 30 menit berlalu,.. 10 menitnya aku habiskan bersamanya setiap ngaji hanya untuk mengeja “F” ,... yyyaaa!! Lam AliF,. Bukan Lam Alis.

Dia menggambar bebek,.. tapi bersayap panjang dan diletakkanya di atas pegunungan layaknya elang yang sedang terbang,. Dia menggambar bunga tapi kok warnanya hitam,. Kemudian dia menggambar daun,. Tapi ko warnanya ga nyambung.. aku perhartikan terus sampai dia menunjukkan gambarnya padaku....

“Taante,... bagus kaan....” aku hanya manggut2 tak tahu artinya apa aku manggut2,.. sambil nyengir dia berkata padaku.
“Tante capek yaaa,.. iya?? Tante capek? ”
“Ya Allah,.. gadis berumus 3 tahun,.. bertanya seperti ini dan bisa merasakan apa yang kurasa”
“Tante mau istirahat yaaa,...?

Aku hanya bengong dan nyengir memandangnya yang sedang membereskan peralatan mengaji, iqra,. Pensil2, pensil warna, ia memasukkan satu persatu ke dalam tempat pensilnya,. Iqra nya dia masukkan ke dalam tas berbie nya...dan kemudiaan..

“Tante capek ya? Iya? Tante capek” ia mengulangi lagi kata2 nya
“Enggak, sayang... tante ga capek,.” Haruku melihat tingkah lakunya,. Sampai tak sadar,. Mataku berkaca2,.. dia orang pertama hari ini tanya padaku “Tante capek ya??” seharian kerja membuat pikiranku pening dengan berbagai angka2 yang memusingkan,.

“Neneng pulang dulu yaa,.. tante bobo..” sambil mencium tangan kananku,. Dia melangkah ke pintu menuju keluar
“Asalamuelakium...”...

Yaaaa!!! Namamu Erika,. Gadis kecil yang sampai sekarang belum pernah melihat sekalipun wajah Ayahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar