Selasa, 18 Oktober 2011

Yaa!! Namamu Erika. ..........


Yaa!! Namamu Erika.  ..........

Kawan, kali ini aku akan mengajakmu terbang ke Bandung,. Jika kamu dari luar pulau., dan aku akan mengajakmu lompat ke Bandung, jika kamu dari jakarta dan sekitarnya (hehehehee peace yaa)

Belum setahun aku mengenalnya,. Gadis kecil bermata sipit, berkulit kuning, berambut lurus tepat sebahu,.. klo kalian sering liat Chibi Maruko Chan,,. Kurang lebih seperti itulah bentuk rambutnya,. Tapi gak tebel banget kaya Chibi.... namanya Erika,. Adek kosan di tempat kami.. asli sundanis,. Baik ayah maupun ibunya...
Aku dekat dengan dia, mungkin karena aku ga punya adek kali yaa.... setiap pulang kerja,. Klo dia denger suara sepatu ku menuju kamar,. Atau pas aku buka pintu dan suara kunci kamarku terdengar,.. pasti dia langsung lari dari kamarnya dan menghampiriku kemudian memelukku..

“Taannnteeee,,..” begitulah dia memanggilku,. Akupun tak tahu, apakah dia tahu nama ku atau tidak,. Baginya,.. cukuplah ‘tante’ untuk memanggilku.
Sundaniis,.. klo kita denger kata ini,. image sudah jelas bukan,.. klo berbicara jarang yang bisa bilang “F” ,. “F” jadi “P”,. Dll,. Begitu juga dengan adek kecil kami ini,..

Sering setiap maghrib aku ajak dia untuk mengaji di kamarku, atau sekedar mengajarkannya baca tulis, 1, 2, 3,.......sampai angka 100,.. klo dia nge-hank dan ga loading2 yg kuajarkan,.. aku akan berhenti sejenak dan mencubit pipi cabi nya (heheehe),.. eeehh,.. dia semakin gemas melihatku kesal karena logat bicaranya susah diubah...haha

Suatu ketika....
“Alif,. Ba, Ta, Tsa,... Jim,. Dal................... dzal,.. za ,..sin,.. syin................ lam Alif,...” kuejakan satu2 untuk dia meniruku.. Bait demi bait dia lancar melafadzkannya,. Tapi............................
“Lam alis,... lam alis,.. lam alis”.................... aduuuhh,.. apa yang dia bilang,.
“Bukan Lam alis,. Sayang..... tapi Lam Alif,.. “ kuejakan lagi agar dia mengerti.
“Lam Alis,. Lam Alis,..” suaranya terbata,. Sambil memandangku dengan pandangan takut klo salah mengucapkan lagi.
“Sayang,.... coba ikuti tante,.. F......”
“F.... F F F F F F F” Suaranya senang karena dapat mengikutiku
“Naah,.. itu sayang bisa bilang F, coba ulangi lagi yaah,. Lam AliF”  senyumku padanya,. Agar dia bertambah percaya diri,. Klo dia bisa mengucapkan Lam Alif
“Lam....A....li...... ..iiiiii.....iiiiiiiiii..........” kutunggu lanjutannya tapi ga terdengar2,.. huruf apa yang akan keluar ini,.. aku tunggu lamaaa sekalii,. Tapi tak kunjung berujung.... hingga tawaku meledak,..

“hahahahaha.....sayanggg,... kenapaa iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii  nya panjang banget,. Tanpa diakhiri...” saking geli aku melihatnya,.. kuusap2 rambut lurusnya,.. akhirnya dia pun ikut nyengir ala Erika,.. matanya merem sebelah,. Jadi kaya orang genit gitu,.Aku dibuatnya geli, dan tak dapat kutahan,. Tawaku meledak akhirnya,.. akhirnya dia pun tertawa memperlihatkan giginya yang masih jarang,.. J

“Coba sayang ulangi yaaahhh..... Lam Alif,. Ikuti tante yaah “
“Lam Aaaaaaliiiiiiiiiiiii SSSSSSSSSS”

Hadeuh,.  Pening aku dibuatnya,.. ini karena logat sundnaisnya,. Apa karena apa yaa,.. pikirku sejenak,.. oiya,. Aku gak kan membuatnya setrees malam ini,.. hingga kualihkan belajarnya

“Sayang,. Kita belajar menggambar yuuk” capek juga 30 menit berlalu,.. 10 menitnya aku habiskan bersamanya setiap ngaji hanya untuk mengeja “F” ,... yyyaaa!! Lam AliF,. Bukan Lam Alis.

Dia menggambar bebek,.. tapi bersayap panjang dan diletakkanya di atas pegunungan layaknya elang yang sedang terbang,. Dia menggambar bunga tapi kok warnanya hitam,. Kemudian dia menggambar daun,. Tapi ko warnanya ga nyambung.. aku perhartikan terus sampai dia menunjukkan gambarnya padaku....

“Taante,... bagus kaan....” aku hanya manggut2 tak tahu artinya apa aku manggut2,.. sambil nyengir dia berkata padaku.
“Tante capek yaaa,.. iya?? Tante capek? ”
“Ya Allah,.. gadis berumus 3 tahun,.. bertanya seperti ini dan bisa merasakan apa yang kurasa”
“Tante mau istirahat yaaa,...?

Aku hanya bengong dan nyengir memandangnya yang sedang membereskan peralatan mengaji, iqra,. Pensil2, pensil warna, ia memasukkan satu persatu ke dalam tempat pensilnya,. Iqra nya dia masukkan ke dalam tas berbie nya...dan kemudiaan..

“Tante capek ya? Iya? Tante capek” ia mengulangi lagi kata2 nya
“Enggak, sayang... tante ga capek,.” Haruku melihat tingkah lakunya,. Sampai tak sadar,. Mataku berkaca2,.. dia orang pertama hari ini tanya padaku “Tante capek ya??” seharian kerja membuat pikiranku pening dengan berbagai angka2 yang memusingkan,.

“Neneng pulang dulu yaa,.. tante bobo..” sambil mencium tangan kananku,. Dia melangkah ke pintu menuju keluar
“Asalamuelakium...”...

Yaaaa!!! Namamu Erika,. Gadis kecil yang sampai sekarang belum pernah melihat sekalipun wajah Ayahnya.

Senin, 17 Oktober 2011

“Ayah,.. Aku bukanlah perempuan yang berpacaran. Bagaimana aku bisa memilih & mengenali calon suamiku?”



“Ayah,.. Aku bukanlah perempuan yang berpacaran.  Bagaimana aku bisa memilih & mengenali calon suamiku?”

Terdenar bunyi telfon dari belahan bumi tengah, tepatnya Jawa bagian Tengah. Seorang anak perempuan tunggal menceritakan kehendaknya kepada kedua orang tuanya.

Sayup-sayup, Ayah menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan itu. Mengambil nafas dalam sekali, sambil mengenang peristiwa 24 tahun silam ketika sang putri baru dilahirkan., tangisannya, rengekannya meminta dibelikan boneka ketika berumur 3 tahun, meminta dibelikan sepeda mini karena teman sebayanya juga membelinya., peristiwa lain begitu jelas di depan mata sang Ayah,. Ketika putri nya berulang tahun yang ke 9., Ayah memberikan penggaris macam2, lingkaran, busur derajat, penggaris panjang, segitiga sama sisi, segitiga siku2 bermerek ‘butterfly’.

“Ayaahhh...” panggil sang anak karena pertanyaan yang membuatnya berfikir 1000 kali untuk menanyakannya, pertanyaan yang berat diucapkan karena selama ini tidak pernah ia menceritakan 1 kejadian pun yang berhubungan dengan lawan jenis kecuali berteman atau bersahabat..

Yaaa! Pertanyaan yang membuatnya berfikir 1000 kali lipat, bahwasanya dia bukan lagi gadis kecil Ayah yang setiap kali merengek selalu ada uluran lembut Ayah dan Mama.
Pertanyaan yang menjadi pembuka pertanyaan yang belum pernah ditanyakan Ayah. Pertanyaan yang selalu ia nanti, kapan Ayah menanyakan . ‘Apa kamu sudah punya teman dekat, Nak?’ Pertanyaan itu yang tak kunjung tiba, sehingga dengan berdebar ia harus menanyakan kepada Ayah.

“Nak,. Maafkan Ayah tidak pernah menanyakanmu akan hal ini sebelumnya. Maafkan Mama yang tidak pernah memproses setiap kali kamu menceritakan bahwa kamu punya begitu banyak teman, yang jika kamu bercerita tentang salah satu temanmu, kamu akan menghela nafas karena rasa kagummu padanya. Maafkan Mama yang tidak serius menanggapinya. Maafkan kami selama ini. kami tidak mau kehilangan putri kami secepatnya untuk dibawa bersama suaminya, kami tidak mau secepatnya untuk jarang dikunjungi oleh mu. Ayah mengerti Nak, hal ini sangatlah penting untuk kehidupanmu kelak”

Di ujung telfon di belahan Bandung, tak terdengar sepatah katapun dari sang anak,. Hanya air mata yang keluar, tak ada kata2 lagi yang bisa ia ucapkan.

“Ayah akan mengajarkanmu bagaimana memilih Nak, Ayah dan Mama terlalu egois jika berfikir sempit seperti ini” suara ayah yang keras tapi  mengalun pelan. Mengingatkan putrinya ketika Ayah marah karena putrinya pulang larut malam, karena harus ekstrakurikuler 11 tahun silam ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Ayah marah karena khawatir, Ayah bersuara keras bukan karena marah, Ayah merajuk karena takut putri kecilnya terbawa pergaulan yang tidak jelas. Tak terasa air matanya mengalir tak kompromi, ia ingat ketika itu ia marah sekali kepada Ayah,. Teman2 sebayanya semua berpacaran, semua punya sahabat spesial, tapi ia tak sedikitpun diberi kesempatan untuk ini. tapi.... dengan alasan inilah, ternyata cara Ayah menjaga putri nya.

“Ayaahhhh,.. Mamaa....” suara sang anak lirih

“Ada hal yang harus kamu faham Nak, mengenai seseorang ini,. Dia lah imam yang wajib kamu taati selama perintahnya tidak melanggar perintah agama, Dia lah teman suka dukamu yang akan selalu mengulurkan tangannya ketika kamu rapuh, Dia lah teman berbagi di saat apa pun, Dia lah wajah bijak ketika kamu meminta pertimbangan, Dia lah orang yang mendukungmu ketika semua orang mengatakan kamu tidak mampu, Dia lah yang memuji masakanmu tiap pagi apa pun rasa masakanmu, Dia lah seorang pria yang siap menjadi Ayah atas anak2 mu......”

Air mata sang anak tak dapat dibendung lagi, seolaah......... akankah seseorang ini nantinya menggantikan posisi Ayah dan Mama yang selama ini menjadi bagian dari seluruh kehidupannya??

“Nak, ada 4 perkara yang harus kamu pegang dalam memilih Pria pendampingmu kelak............... Pilihlah ia karena hartanya, kedudukannya, ketampanannya, dan pilihlah ia karena agamanya. Harta itu penting, yang menjadikan hidupmu sejahtera, tetapi jika kita melihat akhirat lihatlah ke atas, jika melihat dunia lihatlah ke bawah,.” Ayah melanjutkan nya lagi ........

“Pilihlah ia karena kedudukannya, nasabnya yang baik dan  terhormat yang nantinya akan menjadi generasi terpandang dan kokoh. Sementara jika kamu memilih dia karena ketampanannya haruslah benar2 kamu perhatikan, Dia tidak lah setampan Yusuf, tapi jika kamu memandangnya akan merasa damai dan tentram, wajahnya menyembunyikan kedaimaian dan kesejukan. “

“Semua itu tidaklah penting, jika satu perkara ini tidak ada padanya, yaitu Karena Agamanya lah kamu memilihnya, agama yang kuat menjadikan rumah tangga kekal tidak hanya di dunia,. Bukankah kamu menginginkan perjumpaanmu dengan kekasihmu tidak hanya di dunia ini?? dengan agama lah tiang penyangga dari inti kehidupan dunia akhirat, iman dan taqwa yang kokoh”

“Satu hal yang harus kamu ingat Nak,. Kamu memang wanita, dan kamu BERHAK untuk dipilih, tapi kamu punya Kewajiban, yaitu MEMILIH calon imam mu”

“Ayaaah,.. tapi bagaimana jika aku tak mampu memilihnya, karena begitu banyak kelebihan pada nya,? Sementara aku bukanlah bidadari yang pantas untuknya?” suara putri kecil Ayah meragukan dirinya sendiri.

“Tidak akan tertukar jodoh siapapun di dunia ini, Nak..... Wanita baik2 untuknyalah lelaki baik2,. Jaga diri dan hatimu, persiapkanlah untuk menerima lelaki baik itu.”

“Ayah....tapi bagaimana, jika aku salah pilih dan lelaki itu bukanlah lelaki baik2?”

“ Mata yang kamu gunakan untuk melihat, akan mendapat petunjuk dari Illahi untuk memilihnya, hati mu yang akan kamu gunakan untuk merasa akan mendapat penerangan untuk memilihnya, akal mu akan mendapat petunjukNYA untuk berfikir dan menimbang. Janganlah takut,. Allah selalu besertamu”

Yaaa!!! Pagi itu menjadi pembicaraan yang dipahatkan dalam hati oleh putri kecil ayah dan mama,..

Lantunan senandung mengiringi pembicaraan ini............
Selama ini,
Ku mencari-cari.....
Teman yang sejati,. Buat menemani perjuangan suci....
Bersyukur kini, padamu Illahi..
Teman yang dicari selama ini telah kutemui
Dengannya di s isi perjuangan ini senang diharungi bertambah murni
Kasih Illahi
KepadaMU Allah, kupanjatkan doa agar berkekalan kasih sayang kitaa........
.....................................................................

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNYA ialah DIA menciptakan untuk kalian istri2 dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNYA diantara kalian rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 bagi kaum yang berfikir”
(QS. Ar-Rum 21)

Bandung, 17 Oktober 2011 Bada’ Isya
******************************

Minggu, 16 Oktober 2011

UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS


UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS

Naah,. Kemarin  pas ane nulis sedikit validitas ama reliabilitas, ada janji kann,. Insyaallah nulis tentang cara nguji nya gimana,. Semoga goresan kecil ini bermanfaat yaa.  
Langsung CEKIDOT deeh’
Udah pada punya SPSS belom? Klo belom dunlud aja di Om Google banyak,. Klo males,. Kirim alamat mail kamu2 ke mail ku wijisafitri@yahoo.co.id  INSYAALLAH, ntar ane kirim mentahan SPSS 16.0


klo udah punya SPSS nya,. Lho tinggal install aja deh, trus ikutin step2 ini ya:
1.     Buka SPSS nya,. Biasanya akan muncul kotak tanda perintah,. Ntar cari aja tulisan di kotak itu “Type new data”  trus  “OK”
2.    KLO udah muncul lembar baru SPSS nya,. Kamu isi tuu,. Data coding nya di lembar kosong tersebut,. Klo tadinya kamu udah nulis di excel,. Kamu tinggal co-past aja deehh ke SPSS
3.    Cari tulisan “Analyze” (di icon SPSS paling atas, kan ada tulisan macem2 tuu, dari pojok kiri atas icon ada tulisan “File” “Edit”,. Naah,. Kamu cari aja sampai ada tulisan “Analyze”,. TRUS KLIK “Analyze” nya,.
4.    Di  “Analyze”  cari tulisan  “Scale” PILIH “Reliability Analysis”
5.    Setelah kotak “Reliability Analysis”  muncul., data kita akan muncul di sebelah kiri,. Nah, klo data mau di analysis harus dipindahin ke kolom kanan, caranya BLOK semua data yang ada di kolom kiri, kemudian di tanda "--->" 
Di KLIK,, (jika sudah di klik, data dari kolom kiri akan berpindah semua ke kolom kanan)
6.    Klik “Statistik” (di pojok kiri atas kotak “Reliability Analysis), akan muncul “Descriptives For” dan ada tulisan “Item” “Scale” “Scale if item deleted”  tulisan tersebut di CENTANG semua. Setelah itu, sebelah kanan nya tulisan yang baru dicentang tersebut, ada kolom “Inter Item” ada pilihan “Correlations” “Covariance” naah,. Tulisan itu juga dicentang semua
7.    KLIK “Continue”
8.    Naah, ntar kan balik lagi,. Ke kolom awal “Reliability Analisis”,. Trus KLIK “OK”
9.    BEREEES deeh, tinggal analisisnya.
10.  Di hasil OUT PUT SPSS nya,. Ada tulisan nya ko,. Baik Reliabilitas ataupun Validitas.



Contoh hasil OUT PUT SPSS kurang lebih seperti ini:

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
8.8000
5.511
-.317
.583
.562
VAR00002
8.2000
4.844
-.181
.584
.612
VAR00003
7.8000
1.511
.695
.629
-.816a
VAR00004
7.9000
1.878
.692
.629
-.621a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Di kolom yang di warna kuning itu lah, tempat buat ngliat Valid/gak nya. Liat angka validitasnya. Contoh aja, angka validitas dengan pengujian responden nya 30 orang, maka angka validitasnya di angka 0,361. Naah klo kurang dari angka ini berarti belum Valid.

RELIABILITAS





Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.327
.027
4

Seperti yang udah dibahas sebelumnya,. Klo kuesioner dibagikan ke 30 orang, maka angka Reliabilitasnya di 0.7 jika kurang dari 0,7 maka gak reliabel.

Lebih kurang nya karena keterbatasan ane,. Dan Benar KARENA Allah Ta’ala lah yang menggerakkan jemari ini. Mohon kritik dan saran demi perbaikan ke depan.
Semoga bermanfaat J
Sukses selalu yaa,..
Bandung, 16 Oktober 2011 Bada Isya
****************************************************************

SABAR dan SYUKUR


SABAR  dan  SYUKUR

Seperti mata uang yang tak terpisahkan,. Indah jika kita faham keduanya.
Sahabat bLogeR,. Pada kesempatan kali ini, saya ga nulis tentang syukur,. Jika suatu ketika insyaallah ane menulisnya.

Ceramah ini ane dapet pas AA Gym ceramah, tgl 15 Oktober 2011 . (waktu itu di shoot sama TV ONE  J )

Sabar itu bukan pasRah Lho sobat,.
Tiga perkara sabar:
1.     Sabar dalam taat
2.    Sabar dalam menjauhi maksiat
3.    Sabar dalam menghadapi takdir Allah

Seperti tersebut dalam Surat Al-Baqoroh ayat 155:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang SABAR”

Pernah ngalamin ini gak??
Ane pernah ngalamin banget pas jaman2 kuliah,. Waktu itu uang ngepaaas banget belum akhir bulan,. Karena tugas seabreg , foto copy ini, nyari data,,dll.. ketika dalam kekurangan ini,. kenapa yaaa ko kita mendadak dangdut,,. Ehh maapp,. Bukan mendadak dangdut,. Hehe tapi kenapa yaa pas kondisi kekurangan ini kita mendadak ingiin dekat sekali dengan penggenggam semesta, Ilahi Rabbi. Tahajud gencar,. Sodakoh lancar,. Lebih tabah dan daya juang semakin keras.. yaa begitulah iman kita,. Perlu ada yang ngunci,. Biar ga molar maler kemana2,. Daan pas ceramah ini,. ane dapet kuncinya gan,. Klo kuncinya udah ketemu,. Mau buka juga gampang.

Contoh:
Kita punya lemari,. Di dalamnya isinya segepok emas,. Tapi almari dalam posisi terkunci.. kita mau terus fokus mikirin isinya apa,. ? atau mau nyari kunci almarinya biar lemarinya kebuka dan kita bisa ngambil emas itu??

Naah,. Begitu juga sabar,. Ada kuncinya LHOOO,...
Ane kasih tau deeh gaaann.. (sssssttt..... tp jngn keras2 yaaa,.. takut syaiton denger,. Ntar klo denger banyak godaan lagi dehh J )
Ini dia KunCi sabar:
1.       Tak  pernah dimiliki dan memiliki
Artinya,. Semua yang ada di dunia ini yaa hanya titipan,. Mau kaya, mau jabatan,. Mau miskin,. Mau sukses,. Jadi pas suatu ketika kondisi kita berbalik ataupun diambil, kita tidak akan gentar mempermasalahkan dunia,. Yaa memang begitu koo,.. BUKAN “masalahnya” tapi cara kita buat “menyikapi masalah” jadi yaa “MONGGOO” wong saya Cuma mampir kok,. Di dunia ini kan nyari amal yang banyak2 buat di bawa nanti pas kita kembali pada NYA.,. (perhatikan baik2,. Bukan pasRah Lho )
2.       Tak pernah lari kecuali kepada Allah
Silahkan menjadi orang yang MUSYRIK,. TAPI resikonya banyak “ di dunia ga berkah,. Di akhirat kena laknat Allah, pokonya Nano-naNo rasanya,. Dan yang paling tragis,. JAHANNAM siap menelan kpd Orang yg musyrik. Naaahh lhoo, pilih mana??? Masih mau minta perlindungan selain kepada Allah gan??

Oleh karena itulah Gan, ada tanda2 orang yang sulit sekali untuk sabar, jika ia:
Mencari perlindungan kepada ALLAH,..

yakin deeh “Laakhaulawala quwwata illa Billahil ‘aliyyil ‘adzim,.”
 Seperti firman Allah, dala surat Al-Baqoroh 216
“.....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”


Tuu kaan, udah jelas banget lhoo,.. sesuatu yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah BAIK,. Klo udah jelas gini,. Mau apa lagi coba...

ENG ING ENG.......
BELAJAR SABAR YUUK

Ditulis Bada’ Asyar, 16 Oktober 2011 Bandung.
**************************************************

Minggu, 09 Oktober 2011

Alkisah seorang perokok dan perhitungan matematis nya selama 1 tahun,


Alisa Delisa

ALISA DELISA...


Pada kali ini, aku akan menceritakan tentang Alisa Delisa, kawan...
Jika kita baca buku Tere Liye, kita akan tahu bahwa Alisa Delisa adalah gadis cilik berumus 6 tahun yang sedang belajar menghafal shalat. Kisahnya dimulai di negeri serambi mekah,. Yaa. Lhok Nga,. “Aceh” masih ingatkah kawan, tanggal 26 Desember 2004?? Peristiwa tragis yang menggulung Lhok Nga dan sekitarnya menjadi rata, yang menjadikannya kota mati, aroma mayat di mana-mana, tiap istri kehilangan suaminya, tiap anak kehilangan ibu dan bapaknya, tiap adik kehilangan kakak nya,.. daaannn Semuaa HABIS ditelan gempa dan tsunami berkekuatan 8,9 skala Richter.
Alisa delisa yang saat itu sedang menghafal di sekolah nya disaksikan Ibu Guru Nur ..’Allaahu Akbar’....gempa menggoyang perut Lhok Nga,..atap sekolah Delisa berjatuhan dan runtuh,. Tapi Delisa ingat bahwa salah satu sahabat nabi yang khusu dalam shalat,.sampai seekor kalajengking menggigitnya dia tidak gentar ..’Delisa ingin seperti sahabat Nabi,. Khusu dalam shalat’..
Sebelumnya....
Delisa adalah anak bungsu dari empat bersaudara,. Alisa Fatimah,. Alisa Zahra&Alisa Aisyah (si kembar),, kemudian Alisa Delisa. Umi Salamah adalah umi yang soleha,. Setiap saat selalu mengajarkan keimanan kepada anak-anaknya, Abi Ustman bekerja di sebuah kapal besar sebagai maintenance, kapal ini berkeliling dari negara satu ke negara yang lainnya , yang pulang beberapa bulan sekali ke rumah.
Tiap hari keluarga ini selalu shalat berjamaah, Umi sebagai imam, dan kak Aisyah ditugaskan oleh umi membaca bacaan shalat lebih sedikit keras, agar delisa bisa menghafal bacaan shalat lebih cepat,...
Kawan,.... tapi pada kesempatan kali ini, saya tidak menceritakan Delisa ‘Tere Liye’ jika kalian akan membaca kisah haru biru ini, kejadian tsunami Aceh, kalian bisa baca buku Tere Liye,. Dia mengemas cerita ini begitu menggeliat, kita akan dibawa ke kisah 7 tahun silam ketika Aceh remuk oleh tsunami.
Kali ini, saya akan menceritakan tentang Alisa Delisa lain yang saya temui di Bandung,.
Alisa Delisa ini berumus sama, seusia dengan Delisa,.. yaa 6 tahun. Gadis ini selalu berada di perempatan jalan Riau, jika kalian jalan2 ke Bandung melewati BIP, lalu dari perempatan BIP lurus, ada Riaujunction,. Diperempatan inilah Delisa berada. Gadis kecil ini tak seberuntung Delisa ‘Tere Liye’ mempunyai Abi dan Umi yang selalu memperhatikan seluruh kebutuhannya dan mendidik keislaman pada jiwanya,. Gadis cilik ini juga tak seberutung Delisa ‘Tere Liye’ yang mempunyai Kak Aisyah yang membacakan bacaan shalat lebih nyaring ketika berjamaah dengan ummi agar hafalan shalatnya cepat,. Gadis cilik ini juga tak seberuntung Delisa yang mempunyai paras cantik dan bercahaya,. Kalian akan menjumpai Delisa ini dengan baju kumal, warna kulit kecoklatan karena terpanggang sinar matahari seharian, tidak beralaskan sandal/sepatu, wajah muram,. suram,.. tak ada pengharapan ,. memikul salang menjajakan ulekan (dalam bahasa jawa, ulekan itu ciri & muthu, buat bikin sambal)
Gadis ini akan mengetok kaca mobilmu jika kamu melewati jalan ini, gadis ini akan berkata “Beli paaak...” seusia ini  kawan,,. Apakah kalian pernah merasakannya?? Ataukah kalian adalah sebagian orang yang mempunyai alas tidur empuk bercover-bed tebal, dan makan direstoran ternama?
Delisa, setiap sore menyetorkan hasil jualannya kepada ibunya yang selalu mengawasinya di sudut jalan Riau,. Jika Delisa tidak menjajakan dagangannya, maka ibunya ini akan memelototkan matanya,. Jika tanpa hasil, Delisa tidak akan makan seharian, walaupun lapar, walaupun haus, Delisa tidak pernah meminta-minta,. ‘Delisa tidak akan minta-minta,. Delisa harus khusu jualan’ mungkin kata inilah yang tepat untuk melukiskan kesamaan keduanya,. Yang satu khusu shalat, yang satu khusu jualan. Jika tanpa hasil, Delisa akan ikhlas karena sudah ikhtiar, dan dia akan ikhlas mendapat kata2 cacian dari ibunya. Jika hasil jualan lumayan pada hari itu, dia akan ikhlas tidak dibagi hasilnya oleh ibunya, hanya mendapat sepotong kue kecil untuk mengganjal perutnya,.
Ternyata ada kesamaan antara kedua Delisa ini kawan,.. Delisa selalu menghilang pada jam2 tertentu,.
Jam 4.30 pagi, jam 11.30, jam 15.00, jam 18.00, dan jam 19.00 dia menghilang ke sekitar taman lalu lintas,. Jika ketahuan oleh ibunya, ia terpaksa berbohong untuk buang air kecil.. Ia melakukan shalat kawan,. Dan shalatnya adalah shalat sempurna,. Disertai wudhu,. Yang ia lakukan di kamar mandi gratis,... delisa belajar shalat bukan dari Kak Aisyah dan ummi kawan,.. kalian mau tahu dia belajar shalat dari mana..?
Suatu ketika, karena ibunya sakit,, dia tidak mengawasinya jualan,. Delisa seharian berkeliling2 jalan di Bandung,. Waktu itu sore hari,. Bada asyar,. Tepat di depan masjid di gang dari arah simpang dago ke atas) tepatnya Dipati Ukur dia mengamati banyak sekali anak2 belajar shalat,. 3 hari berturut2 setiap bada asyar dia selalu mampir di mesjid ini, sambil istirahat di serambi mesjid, ia mengawasi anak2 yang sedang wudu..dan melakukan shalat,.. dia menghafal gerakannya,.. sampai suatu ketika ia mempraktekan nya,.dan sempurna sekali wudunya, membasuh tangan, muka,... sampai selesai,. Begitu juga dengan shalatnya,.. sempurna gerakannya,.. takbiratul ikhram,.. tangan sedekap,. Ruku, sujud,. Sampai selesai,..
‘Delisa Bisa shalat’,.. itulah yang ia teriakkan setiap kali selesai shalat di dekat taman lalu lintas,. Shalatnya tanpa mukena dengan baju kumalnya,. Shalatnya hanyalah gerakan dan hanya takbiratul ikhram,.tanpa bacaan shalat, (yang dia amati 3 hari berturut2 pada saat belajar shalat di mesjid gang Dipati Ukur adalah shalat asyar, yg semua bacaannya adalah sihran,. “Tidak keras”) , shalatnya beralas rumput taman lalu lintas,.
Delisa,.. jika kamu bertemu kakak dan kami,.. maukah suatu ketika kita sempurnakan bacaan shalatnya,...?? Salam rindu untukmu, dan semoga Allah selalu menjagamu,.

Lelaki berparas cahaya VS Narcissus


TELAGA ITU LUAS,. Sebentang Ailah di Syam hingga San’a di Yaman. Di tepi telaga itu berdiri seorang lelaki. Rambutnya hitam, disisir rapi sepapak daun telinga. Dia menoleh dengan segenap tubuhnya, menghadap hadirin  dengan sepenuh dirinya. Dia memanggil-manggil. Seruannya merindu dan merdu. “Marhaban ayyuhal insaan! Silakan mendekat, silakan minum!”
Senyumnya lebar, hingga otot di ujung matanya berkerut dan gigi putihnya tampak. Dari sela gigi itu terpancar cahaya. Mata hitamnya yang bercelak dan berbulu lentik mengerjap bahagia tiap kali menyambut pria dan wanita yang bersinar bekas-bekas wudhunya.
Tapi diantara alisnya yang tebal dan nyaris bertaut itu, ada rona merah dan urat yang membiru tiap kali beberapa manusia dihalau dari telaganya. Dia akan diam sejenak. Wibawa dan ahlaqnya terasa semerbak. Lalu dia bicara penuh cinta, dengan mata berkaca-kaca. “Ya Rabbi”, serunya sendu, “Mereka bagian dariku! Mereka ummatku!”
Ada suara menjawab, “Engkau tak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu!”
Air telaga itu menebar  wangi yang lebih harum dari kasturi. Rasanya lebih lembut dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih sejuk dari salju. Di telaga itu, bertebar cangkir kemilau sebanyak bilangan gemintang. Dengan itulah si lelaki itu memberi minum mereka yang kehausan, menyejukkan mereka yang kegerahan. Wajahnya berseri tiap kali ummatnya menghampiri. Dia berduka jika dari telaganya ada yang dihalau pergi.
Telaga itu sebentang Ailah di Syam hingga San’a di Yaman. Tapi ia tak terletak di dunia ini. Telaga itu Al-Kautsar. Lelaki itu Muhammad. Namanya terpuji di langit dan bumi.
**************************************
Telaga lain yang lebih kecil, konon pernah ada dalam cangkungan sebuah hutan di Yunani. Dan telaga itu, setiap pagi seorang lelaki berkunjung. Dia berlutut di tepinya, mengagumi bayangannya yang tepantul dipermukaan. Dia berlutut di tepinya, mengagumi bayangannya yang terpantul dipermukaan. Dia memang tampan. Garis dan lekuk parasnya terpahat sempurna. Matanya berkilau. Alis hitam dan cambang di wajahya berbaris rapi, menjadi kontras yang menegaskan kulit putihnya.
Lelaki itu, kita tahu, Narcissus. Dia tak pernah berani menjamaah air telaga. Dia takut citra indah yang dicintanya itu memudar hilang ditelan riak. Konon dia dikutuk oleh Echo, peri wanita yang telah dia tolak cintanya. Dia terkutuk untuk mencintai tanpa bisa menyentuh, tanpa bisa merasakan, tanpa bisa memiliki. Echo meneriakkan laknatnya di sebuah lembah, menjadi gema dan gaung yang hinga kini diistilahkan dengan namanya.
Maka di tepi telaga itu Narcissus selalu terpana dan terpesona. Wajah dalam air itu mengalihkan dunianya. Dia lupa pada segala hajat hidupnya. Kian hari tubuhnya melemah, hingga satu hari dia jatuh tenggelam. Alkisah, tempat dia terbenam,tumbuh sekuntum bunga. Orang-orang menyebut kembang itu Narcissus.
******************************
Tetapi Paulo Choelho punya anggitan lain untuk kisah Narcissus. Dalam karyanya The Alchemist, tragika lelaki yang jatuh cinta pada dirinya sendiri itu diakhiri dengan lebih memikat. Konon, setelah kematian Narcissus, peri-peri hutan datang ke telaga. Airnya telah berubah dari semula jernih dan tawar menjadi seasin air mata.
“Mengapa kau menangis?” tanya para peri
Telaga itu berkaca-kaca. “Aku menangisi Narcissus,” katanya
“Oh, tak heranlah kau tangisi dia . sebab semua penjuru hutan selalu mengaguminya, namun hanya kau yang bisa menakjubi keindahannya dari dekat.”
“Oh,. Indahkan Narcissus?”
Para peri hutan saling memandang. “Siapa yang mengetahuinya lebih dari padamu?” kata salah seorang. “Di dekatmulah tiap hari dia berlutut mengagumi keindahannya.”
Sejenak hening menyerap mereka. “Aku menangisi Narcissus, “ kata telaga kemudian,”Tapi tak pernah kuperhatikan bahwa dia indah. Aku menangis karena, kini aku tak bisa lagi memandang keindahanku sendiri yang terpantul di bola matanya tiap kali dia berlutut di dekatku”.
*******dikutip dari buku Salim A.Fillah “Dalam dekapan ukhuwah*******
Setelah kita membaca kisah di atas, masihkan kita menjadi Narcissus?? Hanya peduli tentang diri kita, mengagumi diri kita sehingga lupa semuanya., begitu sebaliknya dengan telaga tersebut. Mengagumi diri sendiri dan mencintai nya. Narcissus dan telaga tersebut hanya dongeng, namanya hanya kita tahu sebagai kisah.. berbeda dari kisah telaga Al-Kautsar,. Seorang lelaki sebagai suri tauladan, parasnya bercahaya, ahlaqnya mulia,.. tetap menjadi pelayan ummat,.. yang akan bersedih ketika umatnya berpaling sepeninggalnya.