Senin, 09 Juli 2012

STYLE



Style

Akhirnya bisa nonton TV setelah hampir 6 tahun awam dengan TV. Tak begitu banyak acara TV yang kusuka, selain berita, cerita2 yg mengocok perut, dan beberapa reality show penggugah hati.
Malam itu, aku suntuk. Ngajar malam mulai libur karena anak2 udah beres UAS, paling tenggo (Teng Langsung GO) sebutan bagi karyawan yg langsung pulang setelah jam kerja selesai J
Rasanya bingung mau ngerjakan apa, nulis belum keluar ide2 karena akhir2 ini kayaknya males mulai dateng, oke lah aku nikmati males ini, asal jangan keterusen.
Akhirnya bercengkerama dengan TV, acara drama asia ANTV 21.30 WIB , tadinya kupikir biasa karena aktornya sudah cukup usia jadi kupikir kurang menarik (hehehe, maap).
Berawal dari penasaran,.
“Film apaan sih, aktornya udah tua2 gak menarik” bisikku, yang membuat ku penasaran, apa sih sebenernya pesan yg disampaikan film ini.
Pemain nya sudah lumayan berumur, kayaknya sii ada sesuatu yg beda. Harusnya gitu, klo gak ada yg beda ngapain ditayangin di TV.

Ya!!   Style ,
Kurang lebih critanya seperti ini (aku gak nonton dari awal lho, ini yg aku tangkep dan ku amati dari sudut pandangku). Sorry, nama aktor2 nya lupa, rada sulit dicerma pake bahasa kite :-p
Menceritakan seorang wanita sebagai salah satu pimpinan majalah NGETOP kala itu “STYLE”. Wanita setengah baya ini, yg kuamati sekitar usia 30 an lah, memang super wonder woman, seorang wanita sukses, tegas, cantik, pandai memanage, punya brand yg bagus sebagai seorang model, kecekatan dan ketepatannya dalam mengatur dan mengambil keputusan di perusahaan yg ia pimpin (Style).
(aku pernah ngobrol dengan salah satu dosenku, bahwa indikasi seorang yang benar2 pemimpin adalah berapa banyak keputusan yg dia ambil dalam setahun).
Kupikir wonder woman ini salah satu pemimpin yg berhasil dalam style, pengaruhnya besar, cerdas.
“Seperti dalam buku Jhon C. Maxwell disebutkan bahwa salah satu hukum kepemimpinan adalah pengaruh, karakter ini melekat sekali dengan sosok Nona Park (sebut saja namanya Park, sorry namanya susah , dan itu yg kuingat)”

Pelaku ke 2 seorang wanita muda, yg kupikir usianya di bawah wonder woman tersebut, bekerja sebagai salah satu tim nya. Sebut saja posisi/ jabatannya berada di bawah wonder woman tersebut. Usia yang lebih muda membuatnya tampak lebih charming, belum terlihat matang dan belum sedewasa Nona Park. Karakternya yg lembut, perhatian, manja, lebih ditonjolkan mampu mengurus rumah (dengan masak dll) mungkin lebih banyak dikagumi pria. Yaah sebut saja namanya Su JU (Maap lupa lagi namanya )

Pelaku yg ke 3 adalah seorang pria mapan, berasal dari keluarga terpandang , riwayat keluarga pebisnis ulung yg sukses, arogan, jaimer sejati, merangkap sebagi koki handal. Telah pernah menjalin kisah cinta dengan wonder woman tersebut beberapa waktu silam. Sebut saja namanya Tan (maap, lupa lagi namanya, rada repot diingat).

Nona Park dan Tan keduanya pernah menjalin asmara, entah karena kuduanya keras kepala, gk pernah ketemu satu jalur. Park yang berfikir bahwa dia adalah wanita yg hebat, jadi buat apa minta bantuan dengan orang seperti Tan, yg dianggapnya serius gak serius. Hingga,..
Masalah timbul, keuangan STYLE sangat sekarat, sebagai majalah yg besar dan ternama, tentu hal ini menjadi pukulan bagi Park, yg berobsesi menjadikan STYLE majalah di semua era. Yang ternyata, orang tua Tan, ibunya sendiri pada masa yg lalu juga mempunyai obsesi yg sama seperti Park yaitu menjadikan style tetap tegar seiring dengan masa yg ada.
Masalah pribadi dan pekerjaan menjadi hal yg melanda, saham dari beberapa stakeholder  dicabut, iklan dll mulai menurun drastis. Di sinilah posisi Tan menggantikan presiden direktur sebelumnya, waah tambah kacau, kedua orang yg sama2 keras kepala berada di posisi yg sama.
Tan sebagai presdir, dan Park sebagai pimpinan Style. Pengendali sepenuhnya oleh Tan, gak tahu jalan pikirannya gimana, Park yg saat itu gak ngerti dengan jalan pikiran Tan pada saat kondisi Style sekarat.

Beberapa waktu sebelumnya, sosok Su Jun datang menghiasi STYLE, sosok wanita yg anggun dan lembut menghiasi hari2 STYLE, bersamaan dengan waktu tersebut, Su Jun juga mengenal Tan dan menaruh hati padanya, hal ini tidak dapat dipungkiri oleh Tan bahwa hal yg sama juga terjadi. Sebagai pengobat kegundahan pekerjaan dan kesepian Tan, Su Ju lah pengobatnya.

Semestinya wanita itu adalah Park, tapi entah mengapa, Tan akhirnya menjalin kedekatan dengan Su Ju.
Disini pemain tritagonis ada lagi lho, seorang pria perhatian, lebih bisa merasakan apa yg dirasakan wanita hadir, fotografer ternama lulusan London bergabung dengan Style, yg pada waktu silam juga pernah dekat dengan Park, yaah sebut saja laki2 ini dengan Hark (maap lupa namanya lagi) Woooowww, cinta segi empat kayaknya deeh...

Pokoknya intinya, Tan  sebagai laki2 yg sulit ditebak, jalan pikirannya gimana,
Sebenarnya dia kagum dengan Park, tapi entahlah kenapa dia merasa lebih nyaman berada di samping Su Ju. Beberapa waktu khusus dia lebih dengan Park, dan ketika dia membutuhkan kasih sayang dan mengisi kesepiannya dia mendekat ke Su Ju,
Sebagai seorang pria sejati yg berada diantara kedua wanita tersebut, Hark merasa Tan telah melukai kedua wanita tersebut. Ketika dia butuh park, dia akan mendekat, dan ketika ia butuh kasih sayang , dia akan datang ke Su ju. Kedua laki2 ini semakin sengit karena masalah pribadi. Masalah STYLE yg sedang sekarat dan masalah pribadi yg pelik..

**kenapa aku crita sedikit penggalan crita ini, karena banyak hal yg aku temukan dari crita ini, yaah walaupun di awal aku ngrasa film nya gak menarik, akrena pemain2 nya rada berumur, tapi semakin seru kisah dan sarat dengan makna.

Bahwasanya dibalik kesuksesan wanita, seberapapun dia sukses dan merasa bahwa dirinya telah sempurna dengan segala prestasinya, dia tetap seorang wanita yg berada pada kodratnya, perlu kasih sayang, merasakan indahnya berbagi ketika ia rapuh dan merasa terlindungi di hadapan laki2 nya.
Hal ini yg belum pernah Park rasakan, ada kekosongan dalam dirinya, walaupun Park dan Tan memang sama2 suka dan kagum, tapi rasa itu tidak pernah bertemu karena masing2 mempunyai ego yg sangat tinggi.
Tan yg membutuhkan Park sebagai sosok wonder woman, tetap saja perasaannya kalah ketika ia rapuh, bukan wonder woman yg ia butuhkan tetapi rasa nyaman dan tenang dengan kelembutan yg ia dapatkan dari Su Ju.

Bukankah dari hal ini bisa kita lihat bahwa, selamanya rapuh itu tidak harus kita obati dengan betapa supernya kita sebagai seorang wanita. Segudang prestasi apapun tidak akan mengobati kekosongan jiwa karena pada prinsipnya Wanita membutuhkan Pria, dan begitu sebaliknya. Mengutip dari kata2 Mother Teressa bahwasanya
“Kemiskinan terbesar adalah miskin kasih sayang , cinta, dan itu tumbuh dari keluarga.” Keluarga adalah tempat bertumbuh kasih, ego lah yg mematahkannya.”


Bukankah sekuat apapun laki2 dia akan rapuh ketika dia terjatuh dan tidak ada penopang untuk menumpahkan segala asa yg ia hadapi di luar sana.?
 Seorang super wonder woman adalah seorang yg menebar kasih, tidak hanya segudang prestasi yg dia raih. Tetaplah dia sebagai bahu penyandar bagi laki2, walaupun laki2 masih bisa mengatakan bahwa dia itu kuat.

Problematika yg sering kita hadapi kadang melupakan bahwa kita melupakan kasih yg tumbuh di rumah, masalah kantor, kerjaan, dan apapun semua bisa diselesaikan dari lingkungan terkecil yaitu rumah yg penuh kasih sayang.

Kawan, apakah Kalian Super wonder woman?
Atau mungkin, apakah kawan seorang laki2 hebat?
KALIAN TETAP membutuhkan bahu tempat mencurahkan segala asa.

“maap rada melo2, mungkin masih banyak juga sarat makna yg kawan lihat di STYLE’ berbagi crita yuk J
Silahkan coment blog ku :-p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar