Jumat, 17 Februari 2012

Leukimia :(




LEUKIMIA (KANKER DARAH)


Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa.


Gejala

Kanker darah (leukemia) adalah penyakit yang berkaitan dengan sel jaringan tubuh yang tumbuhnya berlebihan dan berubah menjadi tidak normal serta bersifat ganas. Pada LLA (Leukemia limfositik/limfoblastik akut), sel-sel sangat muda yang seharusnya membentuk limfosit berubah menjadi ganas. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada LLA. Antara lain :

- Tubuh lemah dan sesak
- Infeksi dan demam akibat kekurangan sel darah putih yang normal
- Perdarahan hidung dan perdarahan gusi karena kurangnya trombosit
- Mudah memar dan bercak-bercak kebiruan di kulit
- Berat badan berkurang
- Sakit kepala/pusing dan kadang memunculkan rasa bingung
- Berkeringat di malam hari disertai nyeri pada tulang
- Perut mual/kembung

Jika anda merasakan gejala-gejala diatas mungkin anda terkena penyakit kanker darah (leukemia). Untuk mengetahui dengan pasti silahkan anda periksa/konsultasi kepada dokter.

Ayah Perokok Berisiko Sebabkan Leukemia pada Anak

Dari artikel yang ditulis  oleh : Putro Agus Harnowo - detikHealth

Jakarta, Satu lagi alasan kenapa perokok perlu menghentikan kebiasaannya. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa anak-anak yang ayahnya merokok memiliki risiko 15 persen lebih tinggi terkena kanker yang paling umum menyerang anak yakni leukimia atau kanker darah.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Elizabeth Milne di Telethon Institute for Child Health Research di Australia, menyurvei keluarga dengan hampir 400 orang anak yang menderita leukemia limfoblastik akut atau Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).

Meskipun leukemia limfoblastik akut adalah kanker anak yang paling umum, menurut National Cancer Institute kanker jenis ini masih terhitung jarang karena menyerang sekitar 3 - 5 orang anak dari setiap 100.000 orang anak. Lebih dari 1.000 orang anak meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.

Dr Milne dan rekan-rekannya membandingkan keluarga ini dengan keluarga dengan lebih dari 800 orang anak pada usia yang sama namun tidak menderita leukemia. Peneliti menemukan bahwa perilaku merokok pada ibu tidak berdampak pada risiko anak-anak untuk terserang kanker.

Tapi pada anak-anak yang ayahnya merokok pada waktu sekitar pembuahan memiliki kemungkinan 15 persen lebih tinggi terserang leukemia. Anak-anak yang ayahnya merokok sedikitnya 20 batang per hari 44 persen lebih mungkin didiagnosis mengidap kanker.

Peningkatan risiko leukemia limfoblastik akut sebesar 15 persen akan meningkatkan jumlah kasus pada anak-anak setiap tahunnya, dari 6 orang anak di antara setiap 200.000 orang anak menjadi 7 anak dari 200.000 orang anak.


"Temuan ini masuk akal. Rokok penuh dengan racun, termasuk karsinogen, sehingga tidak mungkin perokok tidak akan mengalami kerusakan pada sel-sel yang memproduksi sperma," kata Patricia Buffler, seorang profesor di University of California, Berkeley yang tidak terlibat dalam peneltiian ini.

"DNA sperma yang mengalami kerusakan masih dapat mencapai dan membuahi sel telur, sehingga dapat menyebabkan penyakit pada keturunannya," kata Dr. Milne seperti dilansir FoxNews, Jum'at (16/12/2011).

Namun penelitian ini tidak membuktikan bahwa merokok lah satu-satunya penyebab kerusakan DNA dalam sperma dan bertanggung jawab atas meningkatnya risiko kanker pada anak-anak.

Menurut Dr Milne, ada banyak faktor penyebab leukemia limfoblastik akut, dan temuan ini hanya menemukan hubungan dengan salah satu faktor yang mungkin berkontribusi.

Dia juga menambahkan bahwa temuannya tidak dimaksudkan untuk membuat orangtua merasa bersalah. Beberapa faktor lingkungan lain juga terkait dengan besarnya kemungkinan anak-anak terserang leukimia, termasuk radiasi ion seperti Sinar-X dan paparan cat atau pestisida saat ibu hamil.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar