LEUKIMIA
(KANKER DARAH)
Kata leukemia berarti darah putih,
karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi.
Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi
normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di
seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang
diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita
yang terdiagnosa adalah dewasa.
Gejala
Kanker darah
(leukemia) adalah penyakit yang berkaitan dengan sel jaringan
tubuh yang tumbuhnya berlebihan dan berubah menjadi tidak normal serta bersifat
ganas. Pada LLA (Leukemia limfositik/limfoblastik akut), sel-sel sangat muda
yang seharusnya membentuk limfosit berubah menjadi ganas. Ada beberapa gejala
yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada LLA. Antara lain :
- Tubuh
lemah dan sesak
- Infeksi dan demam akibat kekurangan sel darah putih yang normal
- Perdarahan hidung dan perdarahan gusi karena kurangnya trombosit
- Mudah memar dan bercak-bercak kebiruan di kulit
- Berat badan berkurang
- Sakit kepala/pusing dan kadang memunculkan rasa bingung
- Berkeringat di malam hari disertai nyeri pada tulang
- Perut mual/kembung
- Infeksi dan demam akibat kekurangan sel darah putih yang normal
- Perdarahan hidung dan perdarahan gusi karena kurangnya trombosit
- Mudah memar dan bercak-bercak kebiruan di kulit
- Berat badan berkurang
- Sakit kepala/pusing dan kadang memunculkan rasa bingung
- Berkeringat di malam hari disertai nyeri pada tulang
- Perut mual/kembung
Jika anda
merasakan gejala-gejala diatas mungkin anda terkena penyakit kanker
darah (leukemia). Untuk mengetahui dengan pasti silahkan anda
periksa/konsultasi kepada dokter.
Ayah Perokok Berisiko Sebabkan
Leukemia pada Anak
Dari artikel yang ditulis oleh : Putro Agus
Harnowo - detikHealth
Jakarta, Satu lagi alasan
kenapa perokok perlu menghentikan kebiasaannya. Dalam sebuah penelitian,
ditemukan bahwa anak-anak yang ayahnya merokok memiliki risiko 15 persen lebih
tinggi terkena kanker yang paling umum menyerang anak yakni leukimia atau
kanker darah.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Elizabeth Milne di
Telethon Institute for Child Health Research di Australia, menyurvei keluarga
dengan hampir 400 orang anak yang menderita leukemia limfoblastik akut atau
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
Meskipun leukemia limfoblastik akut adalah kanker anak yang
paling umum, menurut National Cancer Institute kanker jenis ini masih terhitung
jarang karena menyerang sekitar 3 - 5 orang anak dari setiap 100.000 orang
anak. Lebih dari 1.000 orang anak meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.
Dr Milne dan rekan-rekannya membandingkan keluarga ini
dengan keluarga dengan lebih dari 800 orang anak pada usia yang sama namun
tidak menderita leukemia. Peneliti menemukan bahwa perilaku merokok pada ibu
tidak berdampak pada risiko anak-anak untuk terserang kanker.
Tapi pada anak-anak yang ayahnya merokok pada waktu sekitar
pembuahan memiliki kemungkinan 15 persen lebih tinggi terserang leukemia.
Anak-anak yang ayahnya merokok sedikitnya 20 batang per hari 44 persen lebih mungkin
didiagnosis mengidap kanker.
Peningkatan risiko leukemia limfoblastik akut sebesar 15
persen akan meningkatkan jumlah kasus pada anak-anak setiap tahunnya, dari 6
orang anak di antara setiap 200.000 orang anak menjadi 7 anak dari 200.000
orang anak.
"Temuan ini masuk akal. Rokok penuh dengan racun,
termasuk karsinogen, sehingga tidak mungkin perokok tidak akan mengalami
kerusakan pada sel-sel yang memproduksi sperma," kata Patricia Buffler,
seorang profesor di University of California, Berkeley yang tidak terlibat
dalam peneltiian ini.
"DNA sperma yang mengalami kerusakan masih dapat
mencapai dan membuahi sel telur, sehingga dapat menyebabkan penyakit pada
keturunannya," kata Dr. Milne seperti dilansir FoxNews, Jum'at
(16/12/2011).
Namun penelitian ini tidak membuktikan bahwa merokok lah
satu-satunya penyebab kerusakan DNA dalam sperma dan bertanggung jawab atas
meningkatnya risiko kanker pada anak-anak.
Menurut Dr Milne, ada banyak faktor penyebab leukemia
limfoblastik akut, dan temuan ini hanya menemukan hubungan dengan salah satu
faktor yang mungkin berkontribusi.
Dia juga menambahkan bahwa temuannya tidak dimaksudkan
untuk membuat orangtua merasa bersalah. Beberapa faktor lingkungan lain juga
terkait dengan besarnya kemungkinan anak-anak terserang leukimia, termasuk
radiasi ion seperti Sinar-X dan paparan cat atau pestisida saat ibu hamil.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar