Berbagi apa yang kita senangi, akan jauh lebih baik......................................
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang benar-benar harus kita perhatikan. Unsur untuk mentransfer pendidikan adalah membaca dan menulis. Seperti firman Allah yang turun pertama kali adalah “Bacalah”. Sesuatu yang kita sampaikan tidak harus yang luar biasa, cukup apa yang kita ketahui kita terapkan (amalkan) dalam diri kita, kita sampaikan kepada orang lain walaupun sedikit tetapi inti dari apa yang kita sampaikan adalah kita telah berusaha untuk membagikan apa yang kita ketahui. “Jangan pelit tentang ilmu” kata-kata ini selalu menggema dalam pikiranku, hal itu disampaikan salah satu dosen favoritku jaman-jaman kuliah S1. Beliau berpesan bahwa apa yang kita ketahui sampaikan saja, semakin kita menyampaikan kepada khalayak, maka ilmu yang kita punya akan semakin bertambah. Logika juga sii, karena semakin kita menyampaikan ilmu tersebut kepada orang lain, maka kita akan semakin kita ingat ilmu itu. So....kita lanjut lagi yaa,.. ke tulisan lagi,.. kebetulan pagi ini lagi kepikiran nulis hal ini...
Dalam hal ini, saya tertarik dengan kata-kata share/berbagi. Berbagi itu sebenarnya indah lhoo.... contoh, suatu ketika khalifah Umar Bin Khatab pada saat melihat kebun beliau yang begitu indah, subur, buah-buahannya banyak, segar-segar,.. beliau sampai-sampai pada waktu adzan berkumandang tidak mendengarnya. Langsung saja Umar Bin Khatab menyedekahkan setengah kebun tersebut yang luas sekali, subur, dan buahnya sangat lebat. Coba kalau kita...apa relaa....??? jika kita lupa shalat terus/ketinggalan buat jamaah mungkin kebun kita abis buat disedekahkan :-p
“Semakin kita membagikan apa yang kita punya, semakin tenang hati kita untuk tidak merasa kehilangan.” Ilmu jika kita bagikan kita tidak akan takut untuk merasa orang lain yang kita bagikan ilmu jauh lebih pintar dari kita, tidak usah takut orang yang kita sampaiakn lebih pintar dari kita, sesungguhnya di situlah letak keberhasilan kita sebagai guru. Lain hal nya dengan harta, baju yang bagus, kadang jika kita menyumbangkan baju bekas, dipilihlah yang memang benar-benar sudah titak kita pakai, coba sesekali kita sumbangkan baju kesayangan kita... alhasil, setelah proses menyumbangkan baju tersebut hati kita akan merasa tenang, karena sesungguhnya hal yang kita miliki bukanlah milik kita, hanya titipan Illahi.
Lhoo...ko jadi nyimpang dari tema awal paragraff yaa..heheheh ( begitulah saya, kadang dalam pikiran itu udah banyak sekali yang akan dituangkan, karena kecepatan ngetik tidak secepat apa yang dipikirkan, jadi wae,.. apa yang ada dalam pikiran langsung ditulis, takut kelupaan, mohon maaf jadi kemana-mana yaa peace ahhh)
Kembali ke tema awal tentang pendidikan dan tentang berbagi. ...
Kita menyampaikan sebuah pendidikan tidak harus kita menjadi seorang guru di kelas, menjadi dosen di kampus, atau tidak harus dengan berpakaian bagus dan dengan blazer yang rapih.. guru itu adalah siapapun yang menyampaiakn sesuatu yang membuat kita jauuh lebih baik. .. membuat kita jauuh lebih maju pandangan, pikiran,.. membuat perbuatan kita jauhh lebih terkontrol, membuat kita lebih dekat lagi kepada Illahi, dll....
Nanti lanjut lagi yaa... baru belajar nulis niiii,...
Jadi masih ada moody2 an gitu dweeehhh (:-p)